Selasa, 14 Mei 2013

MURI Beri Penghargaan Kepada Perpustakaan UIN

UIN SUNAN KALIJAGA MASUK REKOR MURI SEBAGAI PERPUSTAKAAN PERTAMA YANG MENGGUNAKAN TEKNOLOGI RFID


Penghargaan Rekor MURI diserahkan oleh wakil dari Direktur Muri (Dr. Jayasuprana) yakni Ari Indriani kepada Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Dr. H. Musa Asy’ari

UIN Sunan Kalijaga  menerima penghargaan Rekor MURI untuk Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga, sebagai perpustakaan pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi RFID (Radio Frequency Identivication) dalam peminjaman dan pengembalian buku secara mandiri. Penghargaan Rekor MURI diserahkan oleh wakil dari Direktur Muri (Dr. Jayasuprana) yakni Ari Indriani kepada Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Dr. H. Musa Asy’ari.
Dalam pidatonya sebelum menyerahkan, Ari Andriani menyampaikan, UPT Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga masuk rekor MURI yang ke 5727. Di Musian MURI ada 4 kategori untuk bisa masuk rekor MURI, yakni, Pertama, Paling, Unik dan Langka. Sementara UPT. Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga dikategorikan sebagai yang pertama (pelopor) pengguna teknologi RFID. Penetapan inipun didasarkan atas rekomendasi dari Assosiasi Perguruan Tinggi Islam di Indonesia dan dari PT Fisikom Citra Perkasa, sebagai perusahaan yang mengeluarkan produk teknologi RFID.
Musa Asy’ari berharap, dengan penghargaan ini, bisa lebih memacu UPT Perpustakaan untuk mengembangkan pemanfaatkan perpustakaan UIN Sunan Kalijaga agar dari hari –ke hari selalu mengalami peningkatan pengunjungnya, dengan kenyamanan tempat, kelengkapan koleksi buku-buku, kelengkapan dan kemudahan fasilitas dan keprofesionalan dan keramahan pengelolanya. Ke Depan, diharapkan perpustakaan UIN Sunan Kalijaga semakin mendukung kemudahan belajar di kampus putih ini.
Kepala UPT. Perpustakaan UIN Sunan kalijaga, Solikin Arianto dalam laporannya menyampaikan, penggunakan teknologi RFID sudah dimulai sejak tahun 2007. Hingga hari ini perpustakaan UIN Sunan Kalijaga tetap konsistem menggunakan pelayanan teknologi RFID kepada 12.500 anggotanya, dengan jumlah koleksi buku 150.000 eksemplar. Agustus 2007, 5 perangkat teknologi RFID yang dimiliki.  Yang dipergunakan antara lain : 1 unit untuk perangkat pengisian data RFID, 1 unit perangkat peminjaman dan pengembalian buku, 1 unit perangkat pengembalian koleksi buku di luar gedung perpustakaan dan 2 pasang pintu pengmanan RFID.
Dengan teknologi ini, jumlah peminjang selalu mengalami peningkatan sekitar 24% per tahun. Sehingga dirasa perlu melakukan penambahan peralatan RFID. Maka tiap tahun UPT Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga melakukan penambahan perangkat RFID, hingga sampai saat ini telah memiliki 9 perangkat. Dengan penganugerahan rekor MURI, pihaknya berharap bisa membangun citra positif dunia perpustakaan dan pustakawan di tanah air, sehingga pemerintah dan masyarakat dapat memberikan perhatian dan apresiasi yang tinggi terhadap keberadaan perpustakaan dan pustakawan. Kata Solikin.
Selesai penganugeran penghargaan rekor MURI, dilanjutkan Seminar Nasional Mengangkat tema “ Akses Perpustakaan dengan Cloud Computing dan Social Networking”, dengan nara sumber : Prof. Zainal A. Hasibuan, Ph.D., (Guru Besar Fakultas Ilmu Komputer UI yang juga menjabat sebagai Dewan Teknologi Informasi dan Kominikasi Nasional), Putu Laxman Pendit dan agung Fatwanto (Dosen Teknuik Informatika UIN Sunan Kalijaga). Dengan Seminar Nasional ini, Solikin Arianto berharap,  berharap kehadiran teknologi informasi dalam dunia perpustakaan, menggugah semangat para pustakawa untuk selalu terlibat dalam proses transformasi informasi menjadi pengetahuan dan kecerdasan sosial. Lebih jauh lagi, kehadiran Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dapat mendukung dan memperkuat peran pustakawan dalam menjunjung tiga pilar kebijakan pendidikan , yakni : perluasan dan pemerataan pendidikan, peningkatan mutu, relevansi dan daya saing, serta penguatan tata  kelola akuntabilitas dan citra publik pendidikan. Dengan demikian, peranan pustakawan melalui TIK dalam dunia pendidikan dapat menghantarkan institusi pendidikan menjadi semakin bermutu, akuntabe;l, murah, merata, dan terjangkau oleh banyak rakyat.
Berkenaan dengan berkembangnya teknologi cloud computing (komputasi awan) dan sosial networking, yang sampai saat ini masih menimbulkan pro dan kontra, positif atau negatif pemanfaatannya, seminar nasional ini bisa menjadi forum diskusi akademik yang obyektif tentang peluang dan tantangan pengembangan TI di Perpustakaan, harap Solikin arianto.

Kamis, 01 Desember 2011

Sebab Do'a Tertunda/Tidak Diterima

SEBAB TIDAK DITERIMANYA DOA

Suatu ketika Ibrahim ibn Adharn Rahimahullah lewat di sebuah pasar kota Basrah. Orang-orang pun mendatanginnya dan berkata, "Wahai Abu Ishaq (Ibrahim ibn Adham) mengapa setiap kali kami berdoa, doa kami tidak dikabulkan? Ibrahim menjawab, "Karena hati kalian sudah mati oleh sepuluh perkara:

1. Kalian mengetahui (hak-hak) Allah tetapi kalian tidak menunaikan hak-hak tersebut.
2. Kalian mengira bahwa kalian mencintai Rasulullah saw tetapi kalian meninggalkan sunnahnya.
3. Kalian membaca al-Qur'an tetapi tidak mengamalkan isinya.
4. Kalian makan dari nikmat Allah tetapi kalian tidak mensyukurinya.
5. Kelima, Kalian mengatakan bahwa setan adalah musuh kalian tetapi kalian tidak memusuhinya.
6. Kalian mengatakan bahwa surga adalah haq (benar adanya) namun kalian tidak berbuat untuk mencapai surga itu.
7. Kalian mengatakan bahwa neraka adalah haq tetapi kalian tidak menjauhkan diri darinya.
8. Kalian mengatakan bahwa kematian adalah haq namun kalian tidak bersiap menghadapinya.
9. Kalian bangun dari tidur, lalu kalian menyibukkan diri mencari aib orang lain dan kalian melupakan aib-aib kalian sendiri.
10. Kalian mengubur orang-orang mati di antara kalian namun kalian tidak mengambil pelajaran dari mereka.

Sahabat, ada sebuah anekdot yaitu makhluk Allah swt yang paling menganggur dan stress adalah "setan". Mengapa demikian, sebab dua permintaan setan dikabulkan oleh Allah swt. Pertama minta dipanjangkan umurnya, sampai hari kiamat dan dikabulkan. Kedua, minta diberi kesempatan menggoda manusia dan dikabulkan.

Permasalahannya adalah pertama, sampai hari kiamat setan tidak mati, berarti jumlah penduduk setan bertambah dan kedua pekerjaannya setan untuk menganggu manusia semakin sedikit, sebab kita lebih jahat dari setan.
Mari kita memberi pekerjaan kepada setan untuk menggoda kita yaitu dengan cara semakin bersungguh-sungguh dekat kepada Allah swt

Berani hadapi tantangan?. Bagaimana pendapat anda !!!